Selasa, 07 Oktober 2008

Berfikir dong !!!

Banyak sekali diantara kita seringkali berkata akan berfikir tanpa mengetahui akan hakikat dari berfikir tersebut. Sehingga, banyak sekali yang merubah kedudukan dari permasalahan tersebut. Ketika merubah akan kedudukan itu, konsekuensi logisnya adalah merubah tataran paradigma hingga perilaku kita. Karena, ketika kita melakukan sesuatu pasti dilatar belakangi oleh proses berpikir kita. Misalnya, ketika melihat lantai rumah yang kotor yang ada di benak kita pasti berfikir bagaimana cara membersihkannya setelah mengalami proses berpikir itulah menghasilkan sikap untuk menyapu. Namun, apakah sebenarnya berfikir itu ?Tapi alangkah baiknya apabila kita memngetahui standart dari kebenaran itu ? Standart yang benar adalah apa - apa yang dikatakan oleh ALLAH dikarenakan dia-Lah yang Maha Sempurna dan Maha Benar, sesuai dengan realitas dan bersifat universal.
Berfikir adalah sesuatu yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dengan logis dan rasional. Berfikir itu memiliki 3 macam :
1. Berfikir Subyektif : Berfikir sesuai dengan kehendak individual masing - masing. Jadi, segala sesuatunya yang digunakan sebagai alat ukurnya adalah keinginan dan kehendak individual tersebut. Ada suatu penelitian bahwa kekuasaan yang besar ada pada diri manusia adalah nafsu. Sedangkan, nafsu itu sendiri sangat pintar dimanfaatkan oleh setan ataupun jin yang ingin memperalat manusia. Jadi, jelaslah bahwa hal ini sangat bertentangan dengan standart akan kebenaran ini. Jelaslah sudah, bahwa ini adalah berfikir yang salah
contoh : ada suatu kasus seorang DPR bagian keuangan sedang disuap oleh seorang pialang yang ingin membodohi rakyat. Karena, dia ingin memiliki uang yang banyak dia tidak menghiraukan nasibrakyat dan menerima hasil suap tersebut.
2. Berfikir Obyektif : Berfikir dengan menggunakan akal, rasional, logis, memikirkan dampak dan manfaat, sesuai dengan realitas yang ada. Hal ini sangat mendukung dari pengertian dan standart akan suatu kebenaran dan berfikir tersebut.
contoh : ketika sedang menghadapi ujian esoknya, sunatullahnya adalah kita harus belajar supaya lancar menghadapi ujian tersebut. pada saat itu juga dia sedang dirundung rasa malas yang begitu hebatnya karena dia memiliki pola berfikir seperti ini dia memperhitungkan akan dampak dari suatu ujian dan coba menghayati suatu realitas. Sehingga dari itu semua akhirnya dia kembali sadar dan bersemangat kembali untuk belajar
3. Berfikir Konvensional : Berfikir yang tradisional, ikut - ikutan, dan tidak sesuai dengan realitas namun, mengikuti sesuatu yang dianggap baik dan lebih tanpa mempertimbangkan mana yang benar dan salah. Hal ini sangat jelas bertentangan akan hakikat dari berfikir. Hal ini jelaslah salah apabila digunakan untuk suatu pola berpikir
contoh : menurut masyarakat luas doktriner dalam mempelajari suatu agama adalah benar. Padahal, kalau hal ini ditelilti lebih lanjut akan mengakibatkan masyarakat kurang akan pemahamannya yang seharusnya luas dalam segi mempelajari agama. Akibatnya, banyak sekali masyarakat melakukan suatu ritual tanpa diiringi landasan yang sesuai dan tepat. Namun, karena dia memiliki pemahaman berpikir yang seperti ini mengakibatkan dia mengikuti masyarakat yang sebenarnya akan membuat kerugian pada dirinya.
Dari, pembahasan itu jelaslah sudah bahwa berpikir = obyektif. Jadi, orang - orang yang tidak berfikir obyektif adalah seseorang yang tidak pernah berfikir

Silahkan anda renungi, silahkan tinggalkan kesan anda dalam kotak komentar dibawah baik yang pro ataupun kontra.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

dik,ttep semangat ya!!!!
konsisten trus bwt pmt ya!!!!